Minggu, 02 Juni 2013

Dampak Positif dan Negatif Internet Buat Anak


Dampak Positif dan Negatif Internet Buat Anak
Internet dapat kita manfaatkan untuk memudahkan pekerjaan kita. Untuk komunikasi, mencari informasi, dan masih banyak lagi lainnya, yang tentunya akan mempermudah dan mempercepat urusan kita. Perkembangan dunia teknologi informasi membawa banyak kemudahan bagi kehidupan manusia. Orang-orang pun semakin familiar dengan internet seiring dengan mudah dan murahnya akses internet. Berbagai aktivitas di dunia maya mulai dari email, chatting, browsing, dan bahkan bisnis lewat internet sudah menjadi hal biasa akhir-akhir ini. Namun di sisi lain perkembangan tersebut juga membawa dampak negatif yang tak sedikit, khususnya bagi anak.

Internet bukanlah barang baru lagi saat ini. Anda dapat menggunakannya di berbagai perangkat, desktop PC di dalam rumah, komputer jinjing yang praktis, tablet PC, bahkan sebagian besar handphone sudah dapat digunakan untuk mengakses dunia maya tersebut. Sejak awal kehadirannya, internet sudah membuat perubahan besar bagi dunia. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan dengan internet.

Anak zaman sekarang tentu berbeda dengan jaman dulu. Kecanggihan teknologi informasi telah mengubah pola tingkah laku mereka. Sekarang jika seorang murid mendapat tugas dari gurunya, seperti mencari artikel untuk dipresentasikan maka dengan mudah ia bisa mendapatkan referensi terkait. Dia tak perlu lagi mencari buku-buku perpustakaan, koran, ataupun majalah. Cukup dengan duduk di area hotspot atau mengunjungi warnet (warung internet) dan dalam beberapa saat tugas pun selesai.

Kemudahan mendapatkan informasi dengan internet menjadikan anak-anak dengan mudah memperoleh berita-berita terbaru mengenai perkembangan dunia. Hal ini bisa menjadikan wawasan mereka lebih luas. Kini apa yang terjadi di belahan dunia lain bisa mereka ketahui dengan cepat.

Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Friendster saat ini bukan hal yang baru lagi untuk anak-anak. Mereka sudah familiar dengan jejaring sosial tersebut. Kini anak-anak dapat berkomunikasi dengan teman mereka di tempat yang jauh dan saling bertukar informasi. Situs-situs ini pun dimanfaatkan sebagai media informasi bagi anggota komunitas yang tergabung dalam satu group. Selain chatting, update status, dan saling berkirim gambar ada satu hal lagi yang sering dilakukan anak di situs jejaring sosial. Di Facebook misalnya berbagai macam game online dapat dengan mudah dimainkan. Bermain game dapat meningkatkan kreativitas, mengurangi stres, atau sekadar menghabiskan waktu luang.

Selain memberikan berbagai manfaat, internet juga mempunyai dampak negatif, khususnya terhadap anak. Kemudahan akses internet dan lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak turut membawa dampak negatif bagi perkembangan anak.

Aktivitas yang terlalu lama di depan layar komputer menimbulkan banyak efek negatif. Anak menjadi terlalu lama bermain game online, chatting dan browsing. Ini dapat menjadikan mereka malas belajar. Selain itu hal ini berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh karena mereka kurang aktif bergerak. Dalam hal perkembangan kepribadiannya anak menjadi kurang suka bergaul. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Fenomena penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter belakangan ini kian mengkhawatirkan. Ada kecenderungan, anak dan remaja lebih suka menjadikan situs jejaring sosial sebagai tempat mencurahkan isi hatinya daripada berdiskusi dengan orang tua untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya.

Selain situs jejaring sosial, pornografi menjadi satu hal yang sangat ditakuti oleh orang tua, pornografi merupakan kata terpopuler yang dicari anak-anak di internet. Hasil ini merupakan temuan dalam survey terbaru lembaga keamanan internet, yang sering dipakai anak-anak yaitu: Youtube, Google dan Facebook. Akibatnya anak berusaha sendiri mencari informasi tentang situs porno yang tidak diperbolehkan untuk anak.

Berbagai dampak positif dan negatif dari perkembangan internet haruslah kita sikapi dengan bijak. Para orang tua harus melakukan introspeksi dalam menghadapi fenomena Facebook atau Twitter. Di antaranya, dengan membangun komunikasi yang efektif dengan anak-anak. Komnas PA (Perlindungan Anak) mendapat pengaduan dari para remaja yang merasa tidak dimengerti oleh orang tuanya. Karena itu, para orang tua bisa mejadi pendengar yang baik sehingga anak-anak tidak perlu lagi curhat ke situs jejaring sosial. Dan orang tua juga harus melakukan pengawasan yang baik dan bersahabat terhadap anak, bukan secara otoriter, melainkan secara moderat saat anak-anak mereka mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial.

Internet tidak perlu dihindari karena masih banyak manfaatnya, terutama bagi pengembangan IPTEK dan pendidikan, yang penting adalah bagaimana cara menciptakan filter untuk dampak negatif dari internet.

(Dikutip dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: